Sugar Rush Girls

Tuesday, January 26, 2016

"There's always a room for dessert", 2016
(Lola 4 tahun 5 bulan | Lana 2 tahun 5 bulan)

Mengajak anak-anak pergi memang sering kali tidak luput dari keinginan mencicipi dessert. Saya pribadi pecinta dessert, namun ada kalanya perlu mengamati asupan yang dinikmati anak-anak. Cafe yang kami singgahi menyuguhkan varian dessert yang tidak akan membuat saya bosan untuk mencoba menu-menunya. Saya pikir tidak ada salahnya, membelikan mereka satu-satu pilihan hidangan penutup makan siang. Namun ternyata saya salah, hahahaha.

Dessert yang disuguhkan ternyata terlalu banyak untuk satu porsi anak kecil, tapi mereka menghabiskannya dalam sekejap. Cotton candy sebesar itu, ga sampai 2 menit habis!! Saya cuma bisa geleng kepala, baru mau difoto udah habis dicomot, jadi saja cuma punya 2 frame foto cotton candy. Padahal lucu banget bentuknya, bunga.

Dessert never fails, bagi kami. Tapi saya baru menyadari efeknya, karena mereka makan seporsi besar, akhirnya SUGAR RUSH. Bayangkan saja, kami selesai makan jam 2, lalu selama berjalan di mall dan pulang berkendara ke rumah, energi mereka seperti tidak ada habisnya, teriak-teriak loncat kesana kemari, bahkan di mobil dan carseat puuuun, mereka sangat heboh luar biasa (diluar kondisi normal) dan seharusnya mereka langsung tertidur (karena biasanya pas masuk mobil pada tidur semua). Saya sampai rumah hampir jam 6 sore, baru mereda efeknya. Kirain ya pada capek, ehhhh sampai malam masih loh berenergi.

Menjadi pelajaran bagi saya, apabila anak-anak mau mencicipi dessert, diperkirakan dulu sebanyak apa porsi yang mereka konsumsi. Sebab pada akhirnya saya yang kerepotan menangani mereka saat sugar rush. Itu cotton candy dan es krim, seharusnya porsi berdua (tertera pada menu), dihabiskan oleh 1 anak kecil, ga heran udah kayak energizer rabbit. Belum kalau mereka berantem, duuh rasanya saya pengen makan es krim aja dipojokan sambil buka handphone, hihihi.

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. wah iya banget sugar rush juga bikin saya kewalahan menghadapi anak saya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengawali dengan yang manis, tp akhirnya engga manis yaaaa. hahaha...

      Delete